Jumat, 25 September 2009

Lihat Gambar
Pemain: Nirina Zubir, Nino Fernandez, Aming, Ringgo Agus Rahman, Desta Club Eighties, Jaja Miharja, Meriam Belina, Ira Wibowo, Marissa Nasution, Ruhut Sitompul.

Dua tahun lalu, tepatnya pada Lebaran 2007, GET MARRIED sukses menghibur para penonton. Sekarang, menjelang libur Lebaran 2009, sekuel dengan judul GET MARRIED 2 dirilis. Jangan khawatir, bagi Anda yang belum sempat menyaksikan film pertamanya, Anda tetap bisa mengikuti jalan cerita sekuel ini, karena ceritanya pun dibuat tersendiri.

Berawal dari kisah pernikahan Maemunah alias Mae (Nirina Zubir) dengan Rendy (Nino Fernandez) yang telah berlangsung selama 4 tahun, namun masih saja belum dikaruniai anak. Padahal pernikahan ketiga sahabat Mae, Guntoro (Desta Club Eighties), Beni (Ringgo Agus Rahman) dan Eman (Aming) telah dikaruniai anak. Hal ini diperparah dengan sibuknya Rendy dengan pekerjaannya, yang membuat Mae merasa tak diperhatikan.

Mae yang ingin merayakan ultah pernikahannya, membuat pesta. Sayangnya Rendy malah tak bisa hadir. Ditambah lagi, Mae melihat Rendy mencium pipi Vivi (Marissa Nasution). Melihat ini, Mae yang marah memutuskan pulang ke rumah orang tuanya, Babe Mardi (Jaja Miharja) dan Bu Mardi (Meriam Belina). Rendy pun menyusul. Namun tak semudah itu. Kedua orang tua Mae pun sepakat jika mereka berpisah saja, kecuali Rendy mampu memberikan keturunan. Itulah syarat dari Babe Mardi. Rendy pun akhirnya tinggal di rumah orang tua Mae.

Usaha demi usaha dilakukan Rendy agar bisa menghamili istrinya. Mulai minum jamu, sering-sering memegang bayi sudah dilakukan. Namun hasilnya masih belum tampak. Di sisi lain, ia kembali didesak untuk memiliki anak, jika tidak Rendy harus bercerai. Tak ingin kehilangan Mae, Rendy meminta bantuan ibunya (Ira Wibowo). Alih-alih berhasil, usaha ini malah bikin suasana semakin memanas, karena sang bunda membawa serta pengacara (Ruhut Sitompul).

Tak disangka, Mae akhirnya hamil. Mengetahui hal ini, Rendy meminta ketiga sahabat Mae, Guntoro dkk yang semenjak Mae menikah bekerja di perusahaan Rendy, untuk menjaga sang istri 24 jam, karena Babe Mardi melarang Rendy bertemu Mae. Kekonyolan demi kekonyolan tiga sahabat ini terjadi. Mulai harus memenuhi permintaan Mae yang tengah ngidam, menggantikan Mae untuk senam hamil karena Mae malas, sampai tengah malam harus datang ke rumah Mae sekedar membetulkan letak bantal Mae.

Masih dengan Sutradara Terbaik FFI 2007, Hanung Bramantyo dan didukung Cesa David yang mengantarkan GET MARRIED meraih Editing Terbaik 2007, film produksi Starvision Plus ini dirilis sebagai sekuel dari film pertama dua tahun lalu.

Secara keseluruhan, film ini cukup menghibur. Meski pada sekuel kali ini film tidak terfokus pada kekonyolan Guntara cs, namun film masih menawarkan komedi yang segar dan menghibur. Cassandra Massardi sebagai penulis mampu menghadirkan dialog-dialog yang apik dan menghibur. Ditambah lagi celetukan-celetukan bernada sindiran dari Jaja Miharja dan Meriam Belina mampu menghidupkan film ini.

Di sisi lain, akting Nirina dan kekonyolan sahabat-sahabat Mae yang diperankan Desta, Ringgo dan Aming mampu menghadirkan tawa. Mungkin karena ini film kedua, sehingga chemistry antar pemain sudah terbentuk dengan bagus. Nirina yang memang sedang hamil muda, di sekuel ini terlihat bertambah gemuk, sehingga terlihat cocok dengan karakter yang dimainkan. Mungkin yang sedikit kurang akting Nino sebagai Rendy, yang telihat kurang ada greget. Hal ini bisa dimaklumi, karena Nino satu-satunya pemain utama baru di GET MARRIED 2. Namun hal itu mampu ditutupi dengan pemain-pemain lama yang chemistry sudah terbentuk.

Di bagian pendukung film, Slank masih menggarap scoring music film ini. Bahkan Slank khusus menciptakan dua lagu baru untuk GET MARRIED 2. Yakni, Cinta Kita dan Piss. Kejutan lain di film ini, munculnya sang sutradara, Hanung, di dalam film ini yang tampil sebagai cameo.

kapanlagi.com

Jumat, 18 September 2009

Lihat Gambar
Pemain: Cholidi Asadil Alam, Oki Setiana Dewi, Alice Norin, Andi Arsyil Rahman, Meyda Safira, Deddy Mizwar, Niniek L Karim, Dude Harlino, Asmirandah, Aspar Paturusi, Neno Warisman, Nungki Kusumawati.


Sukses dengan KETIKA CINTA BERTASBIH (KCB) 1, tak sampai setahun, KCB 2 dilepas ke masyarakat film Indonesia. Waktu yang tidak lama ini juga karena cerita dari KCB 1 memang bersambung ke KCB 2, oleh karenanya memang disengaja waktu tidak terlalu lama, agar masyarakat masih ingat cerita tentang KCB 1.

Selepas menuntut ilmu di Kairo, Mesir selama sembilan tahun lamanya, akhirnya Azzam (Cholidi Asadil Alam) pulang ke negara sendiri. Perasaan bangga, gembira, kerinduan, semuanya bercampur aduk.

Berbekal lulusan sarjana dari sebuah perguruan tinggi ternama, keluarga Azzam, terutama sang bunda, Bu'e Mulikatun (Niniek L Karim), berharap putra kebanggaannya dapat memperoleh pekerjaan dengan lebih mudah. Namun ternyata itu bukanlah jaminan. Kenyataannya Azzam malah lebih banyak luntang-lantung karena belum mendapat pekerjaan yang pas. Belum lagi sindiran dari para tetangga, semakin membuat sang bunda bertambah gelisah.

Azzam tak patah semangat. Selama di Mesir, ia sempat berjualan tempe, sehingga jiwa kewirausahaannya telah terpupuk. Akhirnya Azzam mulai membangun usahanya sendiri.

Di sisi lain, sang bunda mulai mempertanyakan kesendirian Azzam. Azzam sendiri harus rela ketika wanita idamannya, Anna (Oki Setiana Dewi) dipinang sahabatnya sendiri, Furqon (Andi Arsyil Rahman). Eliana (Alice Norin), perempuan yang menaruh hati pada Azzam, masih belum sepenuhnya diterima oleh Azzam. Karena ia mendamba perempuan muslimah yang sholehah. Sang bunda pun sepertinya kurang merestui hubungannya jika ia memilih Eliana.

Jika Anda sudah pernah menonton KCB 1 yang pada akhir film dibuat menggantung, maka rasa penasaran itu akan ditemukan jawabannya pada film KCB 2 yang masih dibesut oleh Chaerul Umam ini. KCB 1 dibuat sebagai pendahuluan, sedang konflik dan klimaks besarnya ada di film berdurasi 120 menit ini.

Film yang keseluruhan menggunakan setting di Indonesia, juga menampilkan wajah-wajah baru, seperti Asmirandah dan Dude Harlino, yang aktingnya sudah terasah lewat sinetron-sinetron stripping. Film ini juga didukung oleh nama-nama yang sudah tidak asing di dunia film, seperti Deddy Mizwar, Niniek L Karim, Neno Warisman dan Nungki Kusumawati.

KCB 2 lebih banyak menghadirkan kejutan-kejutan yang diberikan kepada penonton, seperti adegan-adegan yang di luar dugaan penonton, seperti adegan pembunuhan yang terjadi di rumah Azzam. Jika Anda suka adegan romantisme islami seperti di AYAT-AYAT CINTA, di KCB 2 juga diselipkan adegan-adegan semacamnya.

KCB 1 yang sukses menembus angka 3 juta penonton, juga menyisakan beban bagi KCB 2 yang bakal tayang serentak pada 17 September 2009 ini. Mampukah KCB 2 mengungguli serial pertamanya yang sukses ditonton jutaan penonton? Kita tunggu saja.

Oleh: Rifqa Rizkarima

kapanlagi.com

Lihat Gambar
Pemain: Tio Pakusadewo, Maia Estianty, Ade Surya Akbar, Rachel Amanda, Kinaryosih, Dwi Sasono.

Apa arti kata maaf? Sekedar ucapan yang mudah meluncur dari mulut setiap kita melakukan kesalahan, atau satu penyesalan mendalam atas kesalahan yang harus kita tunaikan dengan ikhlas?

Tema itulah yang kali ini diangkat dalam film layar lebar terbaru Sinemart yang berjudul KATA MAAF TERAKHIR. Sebuah film drama keluarga, lengkap dengan pengkhianatan cinta dan persahabatan, yang merupakan kekerasan psikologi yang sukar dilupakan. Di mana pada akhirnya, maaf bukan sebuah kata yang mudah diucapkan. Bagaimana juga maaf adalah sesuatu yang penting dinyatakan dengan tulus, bukan hanya sebagai upacara ritual tahunan pada hari Lebaran, tetapi juga sebagai penyembuh jiwa.

Darma (Tio Pakusadewo) sedang menjalani bulan terakhir kehidupannya. Oleh karenanya ia membuat daftar hal-hal yang harus dilakukannya. Salah satu keinginannya yang paling sulit adalah memperoleh maaf dari ibu anak-anaknya, Dania (Maia Estianty), putra sulungnya, Reza (Ade Surya Akbar) dan putrinya, Lara (Rachel Amanda). Darma tahu, dia telah melukai mereka sedemikian dalamnya, hingga rasanya tak mungkin mereka akan bisa memaafkannya. Enam tahun yang lalu, Darma meninggalkan Dania, istrinya dan kedua anaknya, Reza dan Lara, karena menghamili Alina (Kinaryosih), sahabat Dania.

Darma tahu bahwa keluarganya sangatlah terpukul akan kejadian tersebut. Oleh karena itu selama ini, setiap Lebaran, dia tak pernah mencoba untuk datang menemui mereka. Darma tidak sanggup jika harus menghadapi kemarahan keluarganya.

Hingga suatu saat secara tak sengaja Darma bertemu dengan Lara. Ia berusaha keras mendekati Lara. Lara yang awalnya bimbang akhirnya luluh akan keinginan ayahnya. Karena jauh di dalam hatinya ia sangat merindukan peristiwa ini, di mana ia bisa bercengkrama kembali dengan ayahnya. Darma pun menyampaikan kondisi yang sedang dihadapinya. Lara pun mengalami dilema, karena di dalam hatinya ia ingin memenuhi keinginan ayahnya.

Film yang berdurasi 98 menit ini juga menggambarkan sosok wanita yang tegar dan mandiri, yang berhasil bangkit berdiri di atas kakinya sendiri setelah ditinggalkan suaminya, di mana ia dan kedua anaknya berjuang untuk berdamai dengan hati mereka masing-masing untuk dapat memberi sebuah kata maaf pada seorang suami dan ayah yang telah meninggalkan luka yang dalam di hati mereka.

Film yang juga dibintangi oleh Kinaryosih dan Dwi Sasono ini merupakan kolaborasi kedua antara sutradara Maruli Ara, dengan penulis skenario Leila S Chudori, di mana sebelumnya mereka telah sukses dalam serial televisi DUNIA TANPA KOMA. Di sini adalah debut mereka berdua dalam menggarap sebuah film.

Film yang bakal diputar serentak pada 27 Agustus mendatang menjadi debut Maia di layar lebar. Maia yang sebelumnya sudah pernah menjadi pemain di acara EXTRAVAGANZA, tentunya tak menemui kesulitan berarti ketika berakting di sini. Mungkin hanya adegan menangis yang ia anggap sulit, hal ini bisa dimaklumi karena cerita ini ada kemiripan dengan kisahnya di kehidupan nyata.

Tio Pakusadewo patut diacungi jempol, karena ia mampu 'menghidupkan' film yang mengambil lokasi syuting di daerah Jakarta, Anyer, Puncak, Cibodas, Cibubur dan Cibinong ini. KATA MAAF TERAKHIR ingin menyampaikan kepada penonton, hendaknya menjaga keutuhan keluarga, sebelum semuanya terlambat dan hanya sesal yang tertinggal.

kapanlagi.com

Senin, 14 September 2009

Lihat Gambar
Pemain: Nadine Chandrawinata, Yama Carlos, Keith Foo, Mirasih Tyas Endah.

Kisah berawal dari Abel (Nadine Chandrawinata) yang akan menikah dengan kekasihnya, Wisnu (Yama Carlos). Namun menjelang hari pernikahannya, muncul seorang wanita yang mengaku mengandung anak dari Wisnu. Wanita tersebut juga mengancam akan mengacaukan pernikahan Abel dan Wisnu, jika mereka tetap berencana menikah.

Sontak mendengar kabar tersebut, membuat Abel kecewa luar biasa. Abel yang tak mampu membendung kekecewaannya, memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri. Beruntung, nyawanya masih bisa diselamatkan, meski harus koma selama beberapa waktu.

Namun sejak saat itu, hidup Abel tak lagi sama. Ia mengalami berbagai hal aneh dan mengancam hidupnya. Satu-satunya cara Abel mempertahankan hidupnya hanyalah jika Abel memilih untuk mati sekali lagi.

Meski telah banyak film-film horor yang di pasaran, tidak membuat sang sutradara, Rizal Mantovani gentar untuk membesut film horor. Dengan memberikan setting yang lebih 'gelap' dari film-film horor yang pernah dibuatnya, MATI SURI yang rilis pada 8 Maret 2009 ini mampu membuat penonton bergidik.

Seperti film-film horor Rizal sebelumnya, JELANGKUNG dan KUNTILANAK, di MATI SURI dapat ditemukan ciri khas film besutannya. Rizal masih setia membuat akhir film yang menggantung. Rizal sendiri menyebutnya akhir film yang terbuka, mengajak penonton untuk mendiskusikan setelah menonton film produksi Maxima ini.

kapanlagi.com

Lihat Gambar
Pemain : The Changcuters, Joanna Alexandra, Judika, Ramon Jusuf Tungka .

Diceritakan The Tarix Jabrix adalah sekelompok anak muda yang terdiri dari Cacing (Tria Changcuters), Mulder (Dipa Changcuters), Dadang (Erick Changcuters), Ciko (Alda Changcuters) dan Coki (Qibil Changcuters) telah menyelesaikan SMA. Karena mendapatkan Universitas yang membuat mereka terpisah-pisah, akhirnya mereka sepakat untuk kuliah bersama di Jakarta.

Di Jakarta mereka mengontrak rumah dan tinggal bersama. Tak lupa mereka pun membawa motor-motor kesayangan mereka. Awalnya mereka sempat kaget dengan kehidupan di Jakarta. Warga Jakarta sudah terlalu sibuk dan individualistis, sehingga kurang peka terhadap lingkungan sesama. Mereka juga kaget saat melihat polusi dan kemacetan menjadi hal yang lumrah bagi warga Jakarta.

Suatu ketika, Cacing mengusulkan The Tarix Jabrix menjadi geng mobil. Cacing beralasan, Jakarta sudah tidak nyaman untuk naik motor karena banyaknya motor yang berseliweran di jalan, udara panas dan polusi. Terjadi pertengkaran mulut antara Cacing dan Mulder, tapi Dadang mendukung Mulder bahwa The tarix Jabrix adalah geng motor, dan Dadang sendiri angkat tangan apabila ada masalah dengan mobil. Cacing, Ciko dan Coki akhirnya tetap menjual motor-motor kesayangan mereka untuk diganti dengan sebuah mobil.

Ciko dan Coki kini punya pacar, sama-sama kembar, namanya Lala (Winda Agustini Putri) dan Lili (Windi Agustina Putri). Cewek kembar ini punya teman, namanya Milinka (Joanna Alexandra) sosok cewek yang cantik, anggun dan berdarah biru. Cacing langsung jatuh hati pada pandangan pertama.

Sementara itu karena berbeda prinsip, Mulder memisahkan diri dari Cacing, Ciko dan Coki. Tanpa sepengetahuan teman-temannya, Mulder terlibat balapan liar. Hal ini bertentangan dengan sumpah The Tarix Jabrix.

Orangtua Lala dan Lili memberitahukan pada mereka bahwa Donadoni (Umay Shahab), adik Lala dan Lili, telah diculik saat pulang sekolah. Kasus ini memang sedang marak di metropolitan, melakukan penculikan anak SD menjadi jalan pintas untuk mendapatkan uang tebusan.

Cacing, Ciko & Coki menawarkan diri untuk membantu. Sebagai The Tarix Jabrix yang haus petualangan, mereka berusaha mengumpulkan informasi dan melakukan investigasi, hingga membawa The Tarix Jabrix pada arena balapan liar. Di arena ini Mulder sering berhadapan dengan seorang racer yang bernama Valent (Ramon Jusuf Tungka), dan seorang racer misterius yang tidak pernah melepaskan helm-nya dan selalu mengalahkannya, dikenal sebagai Night Warrior.

Apakah The Tarix Jabrix bisa menyelamatkan Donadoni dan mengembalikannya pada orang tuanya? Juga mengembalikan Mulder ke jalan yang benar, yakni jalan The Tarix Jabrix?

Setelah sukses dengan film THE TARIX JABRIX, Starvision bekerjasama kembali dengan Hanung Bramantyo Production alias Dapur Film untuk memenuhi keinginan para penggemar dan simpatisan THE TARIX JABRIX melalui sequelnya , THE TARIX JABRIX 2 (TJ2). Masih dengan sutradara yang sama yaitu Iqbal Rais, dan tentunya pemain utama yang sama : personil band The Changcuters : Tria Changcuters (Cacing), Alda Changcuters (Ciko), Qibil Changcuters (Coki), Erick Changcuters (Dadang) dan Dipa Changcuters (Mulder).

THE TARIX JABRIX 2 bakal ditayangkan saat liburan sekolah, yakni pada 2 Juli 2009. Menurut sang sutradara, Iqbal film ini diharapkan menjadi tontonan musim liburan dan dapat menyampaikan pesan moral di dalamnya.

Perbedaan dengan sekuel terdahulunya, kali ini cerita berkisah berpusat pada si kembar Coki dan Ciko. Namun agak disayangkan, plot cerita sedikit dipaksakan, sehingga terasa kurang 'menggigit'. Meskipun demikian, lelucon dari personel The Changcuters cukup mampu menghibur penonton.

kapanlagi.com

Lihat Gambar
Pemain: Dewi Perssik, Andi Soraya, Restu Sinaga, Melina Zafar, Debby Ayu, Yadi Sembako, Angeliq.

Meski dari judulnya mengandung kata 'Pocong' yang identik dengan film horor namun film besutan dua sutradara muda, Fido Purwono dan Saptaadjie ini ternyata tak sepenuhnya menyeramkan, karena lebih ke genre horor komedi nakal.

Cerita berawal dari sepasang suami istri Asti (Andi Soraya) dan Rako (Restu Sinaga). Asti menemukan kenyataan ternyata sang suami memiliki istri lain selain dia, yakni Donna (Dewi Perssik). Gelap mata, Asti pun datang ke seorang dukun untuk memasang susuk demi mendapatkan suaminya kembali.

Sang dukun menyarankan Asti untuk menggunakan susuk dari orang yang telah meninggal, karena diyakini efeknya jauh lebih dahsyat. Tak disangka, Donna adalah salah satu pasien dari dukun tersebut dan pernah memasang susuk padanya.

Peristiwa aneh mulai terjadi. Tak lama setelah Asti datang ke dukun tersebut, Donna ditemukan tewas akibat terjatuh dari apartemennya. Asti pun meminta supirnya, Asmo untuk mengambil susuk dari tubuh Donna. Dibantu dengan istrinya, Milah dan Zul, sahabatnya mereka berusaha membongkar makam Donna. Anehnya jenazah Donna tak ada di liang kuburnya.

Kabarnya, siapapun yang menggunakan susuk jasadnya tidak akan diterima dengan mudah dan akan menjadi gentayangan. Donna pun jadi arwah penasaran, gentayangan mencari orang yang mau melepas susuknya dan mencari siapa yang telah mendorongnya jatuh dari apartemennya.

SUSUK POCONG memasang penyanyi dangdut penuh kontroversial, Dewi Perssik, artis seksi Andi Soraya, Restu Sinaga, Melina Zafar, Debby Ayu, Yadi Sembako dan Angeliq.

Tak hanya menghadirkan adegan seram, tapi film ini juga dibumbui dengan adegan-adegan seksi dari Andi Soraya yang rela memamerkan bagian-bagian tubuhnya.

Sepertinya sudah menjadi tren, film tema pocong dengan menonjolkan adegan-degan seksi di dalamnya. Meski pocong dengan dibungkus kain kafan juga masih ditampilkan di sana. Tak mungkin rasanya film dengan judul 'Pocong' tanpa tampilan pocong, bukan?


Lihat Gambar
Pemain: Indra Birowo, Yton Club Eighties, Donita, Syahrini, Tessy Srimulat.

Dilihat dari judul filmnya, memang mengandung kata 'kuburan' yang identik dengan tempat menyeramkan. Namun jangan salah persepsi dulu, film yang dibesut oleh Dwi Ilalang ini tak sepenuhnya menyeramkan, malah menyuguhkan komedi dengan sentuhan horor.

Kisah diawali hidup dua sahabat, Niko (Indra Birowo) dan Imen (Yton Club Eighties) tiba-tiba harus sedikit terganggu akibat ditangkap oleh seorang bos mafia. Ternyata ayah mereka dulunya adalah seorang maling kuburan, dan sepeninggalnya, ayah mereka memiliki hutang kepada sang bos mafia. Hutang ini berupa mustika keramat. Mau tidak mau, Niko dan Imen harus melunasi hutang ayah-ayah mereka.

Alhasil kedua sahabat ini akhirnya menjadi maling kuburan dadakan. Sayangnya kuburan yang harus dibongkar oleh keduanya telah menjelma menjadi sebuah asrama wanita. Konon asrama ini terkenal angker. Di sinilah ulah dua sahabat ini cukup kocak dan konyol.

Meski genre horor sudah begitu menjamur, namun sekarang tampaknya sudah mulai bergeser ke genre komedi horor, untuk memberikan sentuhan lain selain suasana mencekam. Dan tampaknya hal ini cukup berhasil, ditambah dengan pemeran utama, Indra Birowo yang terkenal suka ceplas-ceplos, serta Yton Club Eighties yang mampu menampilkan mimik-mimik lucu terasa pas.

Selain akting kedua aktor tersebut, film ini juga memasang artis Donita serta menampilkan debut penyanyi Syahrini di layar lebar. Bahkan sang sutradara pun memasang komedian senior, Tessy Srimulat. Sehingga bisa dibayangkan tingkat kelucuan yang dihadirkan oleh THE MALING KUBURANS.

kapanlagi.com

Lihat Gambar

Pemain: Randy Pangalila, Fanny Ghassani, Beauty Lupita, Seno Setyawan, Celine Evangelista, Alia Rosa.

Derry (Randy Pangalila) adalah asisten pelatih tim basket yang baru saja membawa timnya berlaga. Malang nasib tim basket asuhannya, bis yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan, terperosok ke dalam jurang dan dan terdampar di dalam di sebuah kuburan kuno yang berlumpur. Lumpur ini secara pelan tapi pasti akan menelan bus ke dalamnya. Untuk menyelamatkan timnya, Derry berusaha keluar dari bus dan mencari jalan keluar sendiri.

Sayangnya, Shanti (Celine Evangelista) tidak setuju, ia lebih memilih menunggu di dalam bus, daripada harus mencari jalan keluar yang ia sendiri tidak tahu pasti berada di mana saat itu. Akhirnya tim terpecah menjadi dua. Sebagian mengikuti Derry untuk keluar dari bus dan sebagian lain tetap berada di bus bersama Shanti menunggu bantuan datang.

Tak ingin terhisap oleh lumpur Derry dan teman-temannya lari dari kuburan dan menuju sebuah bangunan tua yang ternyata adalah sebuah rumah sakit yang tak digunakan lagi. Di rumah sakit yang sudah tidak beroperasi lagi itu, Derry dan yang lain berusaha berpencar untuk mencari bantuan. Secara tak sengaja Derry menemukan buku harian yang berisi penyebab hancurnya rumah sakit tersebut. Sementara itu, teror pun mulai menghampiri Derry dkk. Mereka pun sadar, mereka sedang menghadapi sang Suster Ngesot. Dan mereka harus menghadapinya jika ingin bisa keluar dari tempat itu.

Film horor tampaknya belum surut, seperti film besutan David Purnomo. Dengan memasang bintang-bintang muda, Randy Pangalila, Fanny Ghassani, Beauty Lupita, Seno Setyawan, Celine Evangelista, dan Alia Rosa, KUTUKAN SUSTER NGESOT diharapkan bisa dinikmati oleh penonton tanah air.

Sayangnya, harapan itu tidak terlalu berhasil. Selain terlalu standar, hanya mengandalkan suasana malam, suara mencekam dan pakaian-pakaian seksi sepertinya tidak ada lagi yang menarik. Malah di beberapa adegan, cara pengambilan gambar dari satu adegan ke adegan lain terlihat sedikit kasar, sehingga membuat tidak nyaman. Belum lagi pesan yang ingin disampaikan ke penonton juga tidak terlihat. Selain pembalasan dendam sang Suster Ngesot.

kapanlagi.com

Sabtu, 12 September 2009

'MERAIH MIMPI,' Jangan Takut Untuk Bermimpi

Lihat Gambar


Pemain: Gita Gutawa, Patton Idola Cilik, Uli Herdinansyah, Surya Saputra, Shanty, Cut Mini, Indra Bekti, Ria Irawan dan Jajang C Noer.

Mimpi bagi sebagian orang mungkin hanya berupa angan-angan atau hanya bunga tidur saja. Namun di film MERAIH MIMPI ini kita diajarkan untuk tidak takut bermimpi dan mengejarnya hingga menjadi nyata.

Kisah dibuka dengan kehidupan Dana (Gita Gutawa) dan adiknya, Rai (Patton Idola Cilik) di kampung yang didominasi oleh kekuasaan tuan tanah, Pairot (Surya Saputra). Pairot selalu membebani warga kampung, termasuk keluarga Dana dengan pajak tanah yang sangat tinggi.

Tanpa banyak yang tahu, Pairot sendiri telah memiliki rencana jahat. Setelah memberi beban pajak yang tinggi, ia bakal mengusir seluruh warga dari kampung. Pairot bermaksud membangun hotel dan kasino.

Dana sadar keluarganya mengalami kesulitan keuangan. Maka ketika ada kesempatan memperoleh beasiswa lewat sebuah kompetisi dari sekolahnya, ia tidak menyia-nyiakannya. Karena ia sadar ini adalah satu-satunya kesempatan berjuang melawan ketidakadilan sang tuan tanah.

Film animasi musikal yang diproduseri oleh Nia Dinata ini sejatinya merupakan karya adaptasi dari novel SING TO THE DAWN karya Minfong Ho asal Singapura. Sebelum ditayangkan di Indonesia, film yang diproduksi oleh Infinite Frameworks (IFW), studio animasi yang berpusat di Batam, telah dilepas di luar negeri.

Proses pembuatannya sendiri cukup memakan waktu, yakni selama tiga tahun. Yang membanggakan meski film ini kerja sama dua negara, Indonesia dan Singapura, 95% yang mengerjakan film ini animator asli Indonesia. Ini membuktikan karya-karya seniman Indonesia mampu bersaing di dunia seni Internasional.

Para dubber yang di-casting oleh Kalyana Shira Films milik Nia Dinata terdiri dari nama-nama yang sudah tidak asing lagi. Sebut saja, Gita Gutawa, Patton Idola Cilik, Uli Herdinansyah, Surya Saputra, Shanty, Cut Mini, Indra Bekti, Ria Irawan dan Jajang C Noer.

Pemasangan Gita sebagai dubber utama juga dirasa tepat. Karena ini film animasi musikal, maka kita juga dimanjakan dengan suara Gita yang cukup khas. Film yang sarat dengan pesan moral ini juga menyisipkan bagaimana generasi-generasi muda kita untuk lebih mencintai lingkungan. Selain inti cerita yang mengajarkan tidak takut bermimpi. Jika dijalani dengan konsisten, apapun impian itu, suatu hari akan menjadi nyata.

MERAIH MIMPI yang diputar serentak pada 16 September mendatang, sepertinya memang film yang ditawarkan saat liburan Lebaran tiba. Momen ini dirasakan tepat, sehingga film ini dapat ditonton oleh seluruh keluarga.

Sumber: www.kapanlagi.com

Senin, 07 September 2009

Lihat Gambar
Pemain: Vino G Bastian, Andhika Pratama, Yogi Finanda, Aulia Sarah, Catherine Wilson, Davina Veronica.

Arok (Vino G Bastian), seorang anak punk asal kota Malang berniat bunuh diri kala mengetahui gadis pujaan hatinya, Maia (Girindra Kara) akan menikah dengan Andra, yang berasal dari Jakarta. Teman-teman Arok yang juga anak punk, Yoji (Andhika Pratama), Almira (Aulia Sarah), dan Mojo (Yogi Finanda) yang mengetahui hal ini, berusaha menggagalkan niat sahabatnya ini.

Yoji dkk tak hanya berhasil membujuk Arok, malah membuat Arok bertekad menyusul Maia ke Jakarta yang akan menikah dalam 5 hari ke depan. Dengan bekal dan uang kurang dari 50 ribu rupiah, mereka nekad berangkat. Bisa dibayangkan bagaimana petualangan keempat anak punk ini menuju ibukota.

Sepanjang perjalanan, satu per satu halangan mereka temui. Mulai dari kesasar, terjebak banjir, sampai dikeroyok preman-preman pun mereka hadapi. Dan inilah yang membuat persahabatan mereka bertambah erat.

PUNK IN LOVE yang digarap Ody C Harahap memang bukan film yang menceritakan tentang punk secara keseluruhan. Melainkan kisah persahabatan dengan latar belakang kehidupan anak punk dengan bumbu komedi di dalamnya.

Sayangnya kelucuan yang ditampilkan terkesan kurang 'menggigit'. Mungkin di beberapa adegan Anda akan tertawa melihat kekonyolan yang diciptakan, selebihnya terasa hambar.

Secara keseluruhan film ini patut dijadikan alternatif tontonan di antara gempuran film-film bertema politik dan horor. Paling tidak penampilan Yogi Finanda yang sukses tampil natural, serta Andhika Pratama dengan rambut mohawk warna pink cukup memberikan hiburan tersendiri.

Sumber: www.kapanlagi.com

Lihat Gambar
Pemain : Ben Joshua, Nadila Ernesta, Rahma Landy, Meity Josefina.

Film horor tampaknya masih mendominasi. Namun kali ini sutradara kenamaan Rudi Soedjarwo yang ambil bagian. Diawali dengan kisah hubungan antara Adit (Ben Joshua) dan Annisa (Rahma Landy) ketika masih duduk di SMA. Adit yang akan meneruskan studinya di London, terpaksa berpisah. Namun sebelum pergi, mereka sempat saling mengikat janji.

Selang beberapa tahun, Adit pun menjalin dengan wanita lain, Lulu (Nadila Ernesta). Namun ternyata, Annisa masih menginginkan Adit. Ia pun mencari-cari keberadaan Adit.

Sementara itu, Adit dan ibunya baru saja membeli sebuah rumah baru. Tak disangka, rumah baru itu banyak penampakan hantu wanita di dalamnya. Ia dan ibunya kerap mendapatkan teror dari hantu wanita tersebut. Secara kebetulan, tetangga baru Adit adalah seorang paranormal. Paranormal itulah yang akhirnya memberitahu Adit, bahwa penampakan itu terjadi karena ia pernah melakukan kesalahan di masa lalu.

Adit pun langsung teringat pada Annisa. Demi menyelamatkan nyawa ibunya, ia pun meninggalkan Lulu dan mencari Annisa. Lulu yang tidak terima dengan sikap Adit, akhirnya mengancam Adit, akan bunuh diri.

Nama besar Rudi Soedjarwo tampaknya menjadi jaminan di sini. Dari semua film-film besutannya, hampir semua tidak ada yang sama. Kali ini Rudi tampaknya ingin menampilkan sesuatu yang beda lewat film horor.

Dibandingkan dengan film-film horor yang biasanya selalu menampakkan nilai 'plus' berupa penampilan wanita-wanita seksi, beda dengan HANTU RUMAH AMPERA. Di sini penonton benar-benar disuguhkan film horor tanpa bumbu 'plus-plus'.

Sumber: www.kapanlagi.com

Lihat Gambar
Pemain: Tora Sudiro, Vincent Club Eighties, Pierre Andre, Sissy Priscillia, Sigi Wimala, Julia Ziegler, Acha Septriasa.

Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, Tian (Vincent Club Eighties), Farid (Pierre Andre) dan Sonny (Tora Sudiro) akhirnya menjadi sahabat. Karena sama-sama tidak memiliki uang dan tempat tinggal, ketiga sahabat ini saling membantu untuk dapat bertahan hidup di Jakarta. Mereka pun tinggal bersama di rumah Sonny.

Tian yang berasal dari Yogyakarta ini terlibat asmara secara tidak sengaja Ratna (Sissy Priscillia), gara-gara Tian selalu telat membayar uang kontrakan. Padahal Tian sendiri telah memiliki kekasih, Suzanne (Acha Septriasa), yang sedang ia cari keberadaanya. Sedang Farid yang terkenal sebagai tukang menipu dari Kuala Lumpur jatuh cinta pada Melati (Julia Ziegler) saat melakukan jual beli peti mati. Sementara itu, Sonny yang memiliki cita-cita untuk menjadi host jatuh cinta pada Kartika (Sigi Wimala). Meski menaruh hati pada Kartika, Sonny tak mau menunjukkannya, malah bersikap jual mahal di depan Kartika.

Akhirnya, Kartika berhasil mewujudkan mimpi Sonny untuk menjadi pembawa acara dalam sebuah reality show. Tian yang sedang kesulitan uang pun akhirnya terpaksa menjadi peserta acara ini. Dalam episode perdana syuting dilakukan di sebuah toko perhiasan. Sonny sebagai host berpura-pura melihat perhiasan-perhiasan ini. Tak disangka, selesai syuting ada perhiasan yang hilang. Farid yang terkenal sebagai tukang tipu jadi tersangka. Farid mati-matian menjelaskan kepada kedua temannya bahwa bukan dia pelakunya. Namun terlambat, wajah ketiga orang ini muncul di televisi sebagai buronan.

Rako Prijanto kembali membesut film komedi melalui KRAZY CRAZY KREZY. Dengan memasang dua kator spesialis komedi Tora Sudiro dan Vincent Rompies, serta dua pemeran dari Malaysia film ini rasanya cukup berhasil membuat Anda tertawa. Meski Tora sempat terlihat kedodoran karena tak mampu masuk ke karakter Sonny sepenuhnya. Untungnya hal ini tertutupi dengan akting Vincent yang berhasil memerankan seorang pemuda asal Yogya yang lugu.

Dari sisi sinematografi, film dengan judul asli TEMAN SELAMANYA ini cukup menarik. Karena mampu menampilkan panorama dan suasana kawasan kota tua yang memberikan nuansa tersendiri.

Sumber: www.kapanlagi.com

Lihat Gambar
Pemain: Dewi Perssik, Heather Storm, Keith Foo, Kiwil, Rizky Mocil.

Sukun, Obeng dan Odjie adalah sekawanan pemburu hantu. Kali ini mereka beraksi untuk memburu sesosok kuntilanak yang kabarnya telah menjelma menjadi manusia. Konon, setiap kuntilanak agar tidak menganggu manusia, maka di kepalanya ditancapkan sebuah paku. Secara tidak sengaja, Pak Joko melepas paku yang ada di kuntilanak tersebut, sehingga ia pun merubah jadi manusia.

Sementara itu, Pak Joko yang masih saja hidup melajang hingga saat ini membuat ibunya kalang kabut. Ia pun mendesak sang anak agar segera mencari calon pendamping hidup. Pak Joko pun mendekati Mona, wanita yang ditaksirnya. Malang baginya, Mona menolak mentah-mentah.

Tak disangka, tiba-tiba muncul sosok perempuan cantik bernama Kunti, yang merupakan jelmaan kuntilanak yang sedang dicari oleh trio pemburu hantu. Sukun dkk pun akhirnya berusaha meyakinkan Pak Joko bahwa Kunti tak lain adalah jelmaan kuntilanak. Kunti sendiri memiliki misi dengan mendekati Pak Joko, yakni untuk menuntut balas.

Lagi, film horor disuguhkan oleh Maxima Pictures. Dengan pemain Dewi Perssik, Heather Storm, Keith Foo, Kiwil serta Rizky Mocil, PAKU KUNTILANAK menceritakan tentang perburuan kuntilanak yang menjelma menjadi manusia.

Sayangnya film yang disutradarai oleh Findo Purnomo tidak menawarkan sesuatu yang spesial di sini. Malah penonton akan mendapatkan 'bonus'. Berupa adegan yang cukup menggoda dari artis sensasional, Dewi Perssik. Sepertinya selain horor murni, horor dengan tambahan 'bonus' ini sedang marak.

Sumber: www.kapanlagi.com

Lihat Gambar

Pemain: Indah Kalalo, Restu Sinaga, Adelia Rasya, Yogi Aldi.

Selepas menikahi wanita impiannya, Amira (Indah Kalalo), Putra (Restu Sinaga) ingin mengajak sang istri untuk menikmati bulan madu yang tak terlupakan sepanjang hidup mereka. Oleh karenanya, Putra mengajak Amira ke sebuah pulau pribadi miliknya.

Alih-alih mendapatkan bulan madu yang indah, pasangan pengantin baru ini malah mendapatkan keanehan-keanehan pada bulan madu mereka. Mulai dari kamar tidur, kolam renang, hingga kamar mandi dan setiap sudut rumah yang mereka tempati mulai muncul teror-teror yang mencekam.

Tanpa mereka sadari, sebuah rahasia besar pernah terjadi di rumah itu. Dan rahasia inilah yang mengubah malam-malam indah Putra dan Amira menjadi mimpi buruk yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Diangkat dari novel karya Sekar Ayu Asmara, DARAH PERAWAN BULAN MADU memakai sedikit pemeran di dalamnya, namun dengan unsur drama yang kuat. Diperankan oleh Indah Kalalo, Restu Sinaga, Adelia Rasya, Yogi Aldi, film yang dibesut oleh Hartawan ini, merupakan film dengan genre horor dengan unsur drama dan kisah romantis.

Sedikit disayangkan, seperti kebanyakan film horor lainnya, DARAH PERAWAN BULAN MADU ini juga dihiasi dengan adegan-adegan yang mempertontonkan keseksian para pemainnya. Semoga saja adegan-adegan seksi itu hanyalah 'bumbu' bukan keseluruhan film yang ingin ditonjolkan.

Sumber: www.kapanlagi.com

Lihat Gambar
Pemain: Komeng, Jojon, Julia Perez, Damien Perez, Andi Soraya, Cut Memey, Happy Salma.

Raden Mas Panji (Komeng) adalah seorang tokoh politik yang cukup disegani, hal ini karena ia selalu berusaha memperjuangkan aspirasi rakyat. Semua orang mendukungnya, termasuk sekretarisnya (Happy Salma) dan Jupe (Julia Perez) yang mengaguminya meski ia sudah punya gebetan (Damien Perez). Suatu hari, terjadi insiden di rumah Panji, rumahnya disantroni perampok. Kejadian ini mempertemukan Panji dengan Jojon (Jojon).

Di kalangan kepolisian, Jojon terkenal dengan sikapnya yang anti suap. Sikap lurus Jojon ini diam-diam mengundang rasa tidak senang teman-temannya yang lain. Namun justru sikapnya ini yang mengundang simpati dari Lia (Andi Soraya), salah satu rekan kerjanya.

Seperti film-film produksi KK Dheeraj sebelumnya, yang selalu memasang banyak artis-artis yang cukup terkenal, begitu pula dengan MAU DONK AH. Cukup banyak deretan artis ternama di sini, mulai Komeng, Jojon, Julia Perez, Andi Soraya hingga Damien Perez juga tampil di sini.

Lewat MAU DONK AH, Dheeraj sebetulnya ingin menyuguhkan tontonan komedi namun terdapat pesan moral di dalamnya. Oleh karenanya ia menggandeng Yan Widjaya sebagai penulis skenario. Sayangnya, Dheeraj sepertinya menggunakan sutradara yang kurang mumpuni, sehingga skenario yang sebetulnya bisa menghasilkan film yang cukup bagus, terlihat kurang greget.

Namun, usaha ini patut dihargai. Pasalnya duet Komeng dan Jojon cukup bisa menghidupkan suasana. Komeng yang dipasang sebagai pemeran utama adalah hal cukup tepat, mengingat ia selalu bisa berimprovisasi dengan baik dan sudah ada chemistry dengan lawan mainnya sehingga dapat menutupi kekurangan film ini dan cukup mampu memberikan hiburan bagi penonton.

Sumber: www.kapanlagi.com

Lihat Gambar


Pemain: Iko Uwais, Siska Jesika, Christine Hakim, Donny Alamsyah, Yusuf Aulia, Laurent Buson, Alex Abbad, Mads Koudal.

Merantau adalah sebuah tradisi yang ada di Minangkabau, Sumatra Barat yang wajib dijalankan bagi setiap laki-laki yang tinggal di Minangkabau untuk pembelajaran diri. Tak terkecuali bagi Yuda (Iko Uwais), seorang pesilat Harimau. Ia harus merantau ke Jakarta, dan meninggalkan Minangkabau. Meski sang ibu, Wulan (Christine Hakim) melarangnya, tapi karena sudah bagian dari tradisi, maka Yuda tetap pergi meninggalkan ibunya, dan kakaknya Yayan (Donny Alamsyah) dengan tujuan menjadi guru silat.

Dari Minangkabau yang tenang dan penuh kenyamanan, Yuda harus berhadapan dengan kerasnya kehidupan di Jakarta. Tak kunjung menjadi guru silat, nasib pun mempertemukan dirinya dengan Adit (Yusuf Aulia) dan Astri (Siska Jesika), kakak beradik yang akhirnya menjadi korban sebuah organisasi human trafficking, pimpinan Ratger (Mads Koudal). Yuda pun tergerak hatinya untuk membantu Astri dan adiknya.

Yuda pun harus berhadapan dengan organisasi mafia, dan ia harus melawan kaki tangan Ratger, Luc (Laurent Buson) dan Johni (Alex Abbad) dan anak buahnya. Demi sebuah kebebasan, Yuda bersama Astri dan Adit melarikan diri dari para preman-preman dan mucikari yang terus mengejar mereka.

MERANTAU bisa menjadi jawaban atas 'kekekeringan' film-film Indonesia yang bermutu tapi juga tidak meninggalkan unsur entertainment di dalamnya. Film yang disutradarai oleh Gareth Evans, sutradara asal Inggris berusaha mengangkat salah satu kebudayaan asli Indonesia, yakni pencak silat ke dunia internasional.

Sebelum menggarap MERANTAU, Gareth terlebih dahulu melakukan research ke seluruh Indonesia mengenai pencak silat, dan pilihannya jatuh kepada pencak silat Harimau asal Minangkabau. Sebagai film dengan genre drama action, MERANTAU menyuguhkan adegan-adegan penuh action yang belum pernah ditayangkan di film laga lokal.

Dari sisi sinematografi, Gareth mampu menampilkan tontonan yang apik meski dengan budget 'terbatas', sekitar 15 miliar rupiah. Alhasil, adegan kejar-kejaran dan perkelahian melewati gang-gang sempit dan bahkan adegan ketika Yuda berkelahi di atas tumpukan-tumpukan bambu, terlihat sangat apik. Tak heran jika sebelum premier di Tanah Air, film ini telah mendapatkan standing applaus saat diputar di ajang film internasional di Korea dan Jogya beberapa waktu lalu.

Selain untuk mengangkat pencak silat, yang merupakan budaya asli Indonesia ke dunia internasional, MERANTAU ingin mengajak semua generasi muda Indonesia lebih mencintai dan bangga terhadap budaya asli Indonesia. Karena sesungguhnya, budaya asli Indonesia harus dipertahankan. Jika orang luar saja tertarik untuk membuat film dengan latar belakang budaya Tanah Air, kenapa kita yang lahir di Indonesia justru tidak bangga dengan budaya milik kita sendiri?

Sumber: www.kapanlagi.com

Lihat Gambar
Pemain: Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati.

Berawal dari keprihatinan tidak adanya film-film lokal yang mampu membangkitkan nasionalisme generasi muda, maka hadirlah film MERAH PUTIH yang hasil kerja sama PT Media Desa Indonesia dengan Margate House Ltd.

MERAH PUTIH berlatar belakang perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan pada tahun 1945. Tak peduli ras, agama dan suku, sekelompok pemuda bersatu untuk berjuang mendapatkan kemerdekaan. Mereka bertahan dari pembunuhan, berjuang dengan strategi gerilya, tak peduli konflik pribadi karena adanya perbedaan strata sosial, asal daerah dan kepribadian.

Film yang dibesut oleh Yadi Sugandi ini berusaha mengembalikan kembali semangat perjuangan bangsa Indonesia yang sedikit terlupakan. Dengan dibintangi pemain-pemain muda berbakat, seperti Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, dan Zumi Zola, MERAH PUTIH didukung beberapa ahli perfilman internasional.

Mulai dari Adam Howarth yang merupakan koordinator special effect yang membesut SAVING PRIVATE RYAN, Rocky McDonald sebagai koordinator pemeran pengganti dalam MISSION IMPOSIBLE II dan THE QUIET AMERICAN, dan Rob Trenton sebagai make up dan visual effect artist dalam BATMAN, THE DARK KNIGHT, serta ahli perfilman Hollywood lainnya.

Tak heran, film yang kabarnya menelan biaya hingga puluhan miliar ini menghadirkan gambar yang berkualitas. Adegan ledakan dan peperangan serta sinematografi yang indah menjadi kekuatan MERAH PUTIH. Ditambah lagi dihadirkan pada minggu perayaan HUT kemerdekaan RI ke-64, film ini diharapkan mampu mengembalikan rasa nasionalisme generasi muda yang mulai tergerus.

Sumber: www.kapanlagi.com

Lihat Gambar

Pemain: Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha, Miea Kusuma, Dimas Projosujadi, Diaz Ardiawan, Brama Sutasara

Setelah sempat 'sepi' oleh film-film horor, perfilman tanah air kembali diramaikan oleh film horor. Namun kali ini film besutan Monty Tiwa yang berjudul KERAMAT menawarkan sesuatu yang berbeda. Kisah berawal dari sekelompok kru film yang akan membuat film di Yogyakarta. Tim yang terdiri dari sutradara (Miea Kusuma), asisten sutradara (Sadha Triyudha), manager produksi (Dimas Projosujadi), serta dua pemain utama (Migi Parahita dan Diaz Ardiawan) serta tim yang bertugas mendokumentasikan kegiatan behind the scene (Poppy Sovia dan Brama Sutarasa) berangkat dari Yogyakarta menuju Bantul, Yogyakarta.

Sesampainya di Bantul, mereka langsung melakukan persiapan. Namun ternyata gaya hidup orang metropolitan yang dibawa dari Jakarta mengusik 'para penghuni' yang berada di lokasi syuting tersebut. Akhirnya satu per satu peristiwa aneh menghampiri para kru film ini, hingga pada puncaknya pemeran utama (Migi) dirasuki oleh roh halus.

Paranormal pun didatangkan untuk membantu mengusir roh halus ini. Namun sayangnya mereka gagal, karena 'para penghuni' yang ada di lokasi tersebut keburu 'marah' sehingga situasi pun menjadi lebih buruk. Malah pemeran utama yang telah kerasukan roh halus menghilang tanpa jejak.

KERAMAT memang bukan debut Monty Tiwa dalam membesut film horor. Namun, Monty menyuguhkan hal yang berbeda yang belum pernah ada film nasional lainnya. Monty menggunakan pendekatan kamera subyektif. Jika Anda pernah menonton film CLOVERFIELD, yang juga menggunakan kamera subyektif, maka KERAMAT pun menggunakan metode yang sama.

Jika tidak terbiasa, memang tidak nyaman. Karena kamera yang tidak stabil, bergoyang-goyang mengikuti gerak si pembawa kamera. Selain itu hal yang cukup berani dilakukan Monty adalah film ini dibuat tanpa skenario. Monty hanya melakukan briefing kepada para pemain 15 menit sebelum pengambilan gambar. Hal ini dilakukan untuk menampilkan film horor yang berbentuk reality show.

Ide yang berbeda ini sayangnya kurang berhasil diterapkan di film produksi Starvision Plus ini. Karena tanpa skenario, maka yang terlihat adegan-adegan yang kurang mengena. Ditambah lagi dengan kamera subyektif, bagi yang tidak biasa, siap-siap menjadi pusing setelah menyaksikan film ini.

Sumber: www.kapanlagi.com

Lihat Gambar


Pemain: Arumi Bachsin, Monique Henry, Garneta Haruni, Fikri Baladraf, Abdurahman Arif, Zidni Adam Jawas dan Ridwan Ghany.

Kisah berawal dari rasa penasaran yang dialami oleh empat sahabat, Sandra, Mei, Josh dan Joe akan keberadaan pocong yang ada di daerah Jalan Blora. Akhirnya keempat sahabat ini memutuskan untuk menemui sendiri dengan sosok pocong tersebut, dan mereka berhasil bertemu. Namun sejak saat itu, muncul kejadian-kejadian aneh yang menghampiri Sandra dkk. Hidup yang semula tenang, menjadi mimpi buruk.

Secara tiba-tiba, Mei menghilang. Tak ada yang tahu ke mana ia pergi. Bahkan kekasihnya, Fredi sudah tidak bertemu Mei sejak mereka pulang dari Jalan Blora. Akhirnya Sandra mencoba ke rumah Mei. Alangkah terkejutnya ia, bukan Mei yang ia temui, melainkan orang lain, yakni Hilda yang tinggal di apartemen tersebut.

Hilda memiliki indra keenam, untuk melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia normal. Karena itu, Sandra meminta bantuan Hilda untuk mencari keberadaan Mei. Hal ini juga didukung, atas pengakuan Hilda yang sering mendengar suara-suara dari dalam kulkas di apartemennya. Anehnya, kulkas tersebut tidak dapat karena ia tidak punya kuncinya. Selain itu, Hilda sering didatangi oleh sesosok arwah wanita.

Sandra pun curiga bahwa hilangnya Mei berkaitan dengan sosok pocong yang mereka temui di Jalan Blora. Demi menemukan Mei yang hilang tanpa jejak, Sandra nekat kembali ke Jalan Blora.

POCONG JALAN BLORA diproduksi oleh Imagine Pictures dengan memasang para pemain muda, seperti Arumi Bachsin, Monique Henry, Garneta Haruni, Fikri Baladraf, Abdurahman Arif, Zidni Adam Jawas dan Ridwan Ghany.

Meski memasang bintang-bintang yang terhitung baru di layar lebar, film yang dibesut oleh Ian Jacobs ini tidak terlalu mengecewakan. Jalinan cerita yang disodorkan cukup memberi nuansa mencekam kepada penonton. Meski tak dipungkiri ada beberapa adegan yang sepertinya kurang runtut dan sedikit janggal. Paling tidak film ini murni horor tanpa embel-embel 'penampilan plus' yang akhir-akhir ini sering ditampilkan di film horor nasional.

Sumber: www.kapanlagi.com

;;